Kepala BKKBN dan Stafsus Wapres Optimistis Angka Stunting 2023 Turun untuk Capai Indonesia Emas 2045

YOGYAKARTA—Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) dan Staf Khusus Wakil Presiden (Stafsus Wapres) Gatot Prio Utomo menyatakan optimismenya akan pencapaian prevalensi stunting pada 2023 yang turun dan meningkatkan Indeks Modal Manusia untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

Hal tersebut dinyatakan keduanya saat menjadi narasumber pada Roadshow Sosialisasi Dan KIE Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting yang dilaksanakan dalam rangka memperingati hari ibu di Balai Kalurahan Pacarejo Semanu Gunungkidul, Jumat (17/11/2023).

Dalam diskusi yang dimoderatori langsung Sekretaris Daerah Kabupaten Gunung Kidul Sri Suhartanto itu, Gatot menyampaikan bahwa Indonesia boleh optimis mencapai Indonesia Emas 2045 jika melihat tren kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencapai 74,39 poin pada 2023. IPM menunjukkan pencapaian pembangunan manusia Indonesia dalam satu periode waktu.

Namun Gatot mengingatkan semua pihak untuk juga memperhatikan Indeks Modal Manusia (IMM) yang pada 2020 sebesar 52 persen, sehingga Indonesia berada pada urutan 90-an dari semua negara yang diukur.

Angka IMM tersebut menunjukkan atau memperkirakan tingkat produktivitas usia produktif suatu negara 18 kemudian.

“Kalau negara tetangga Singapura bisa memproduksi satu maka kita hanya bisa setengahnya.” terang Gatot.

IPM ini ditentukan olah tiga hal, yaitu Angka Harapan Hidup Balita, Angka Stunting, dan Mutu Pendidikan anak usia sekolah.

Maka sangat tepat mengampanyekan upaya percepatan penurunan stunting sebagai salah pendorong pencapaian Indonesia Emas 2045.

Pemakaian Elsimil

Di hadapan lebih dari 500 peserta yang sebagian besar ibu-ibu anggota Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Kader KB serta PKK, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mereview pencapaian upaya penurunan stunting di Kabupaten Gunungkidul.

Hasto mengawali reviewnya dengan mengajak para pemangku kepentingan termasuk jajaran perangkat daerah yang hadir untuk tidak terlalu risau dengan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang menyatakan angka stunting Gunungkidul mengalami kenaikan selama tahun 2022.

Menurut Kepala BKKBN ini upaya yang giat dari para pemangku kepentingan selama 2022-2023 ini serta jumlah dan sebaran sampel survei tahun yang lebih banyak dan merata diyakininya angka stunting yang akan diumumkan akhir tahun ini oleh Kementerian Kesehatan akan mengalami penurunan.

Salah satu poin yang bisa ditingkatkan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting Gunungkidul adalah penggarapan sasaran para calon pengantin agar siap hamil dan melahirkan yang bebas stunting.

Mengutip data Kementerian Agama Gunungkidul, Hasto Wardoyo mengungkapkan bahwa setiap tahun jumlah pernikahan sebayak lima ribu orang

“Saya cek bulan Oktober di Kantor Kementerian Agama (Gunungkidul) yang nikah 394 orang. (Namun) yang periksa Hb, lingkar lengan, dan mengisi Elsimil hanya 113 orang,” papar Hasto.

Elsimil adalah singkatan aplikasi Elektronik Siap Nikah Dan Hamil, yang digunakan oleh TPK untuk memantau kondisi kesiapan hamil calon pengantin, ibu hamil, dan ibu menyusui serta yang keluarga yang memiliki anak usia di bawah dua tahun.

Dari 113 tersebut yang anemia 3,5 persen dan yang terlalu kurus cukup banyak, 29 orang atau 25,7 persen. Yang ukuran lingkar lengan atas kurang 23,5 cm sejumlah 27,4 persen.

Kepala BKKBN mendorong meningkatkan penggunaan Elsimil yang masih kurang dari sepertiga calon pengantin memakainya.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengakui menangani stunting bukanlah perkara yang mudah, karena banyak faktor sekali yang mempengaruhi upaya penurunan angka stunting.

“Salah satu yang mempengaruhi adalah sumber daya manusianya,” ujar Bupati Gunungkidul.

Sebelumnya Kepala Perwakilan BKKBN DIY Andi Ritamariani dalam laporannya mengungkapkan Kalurahan Pacarejo yang telah ditetapkan sebagai Locus Stunting ini sudah berada di bawah target nasional angka stuntingnya yaitu sebesar 13.54 persen dari target 14 persen pada tahun 2023.

Namun walau rate angka stunting sudah cukup rendah, angka absolutnya masih tinggi, yaitu terdapat 104 yang perlu mendapatkan perhatian instansi terkati di Kabupaten Gunungkdul.

Penulis: FX Danarto SY
Editor: Kristianto

Tanggal Rilis: Minggu, 19 November 2023

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

https://www.bkkbn.go.id/berita-kepala-bkkbn-dan-stafsus-wapres-optimistis-angka-stunting-2023-turun-untuk-capai-indonesia-emas-2045

Share the Post:

Berita Terbaru